SOLOK - Kabupaten Solok menjadi Kabupaten/Kota urutan pertama yang mengalami Penurunan Angka Stunting di Sumatera Barat, dimana sebelumnya pada tahun 2021 Prevalensi Stunting di Kabupaten Solok berada pada angka 40, 1 persen hingga 2022 dapat turun menjadi 24, 2?ngan pengurangan sebesar 15, 9%.
Hal itu diungkap dalam Laporan Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang disampaikan dalam Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat, Rabu, 5 April 2023.
Dalam hal Penurunan Kemiskinan, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase angka Kemiskinan Kabupaten Solok juga mengalami penurunan dimana pada tahun 2021 berada pada angka 8, 01 persen dan pada tahun 2022 turun menjadi 7, 12 persen.
Dalam kesempatan itu, Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda Dt Sutan Majo Lelo, M.Mar, yang terhubung dalam zoom meeting di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Solok menyampaikan, untuk menekan Angka Stunting dan Kemiskinan, bagi Kabupaten Solokkuncinya ada pada bidang Ekonomi.
“Maka dari itu, melalui prinsip Anggaran Berbasis Kebutuhan Rakyat kita mengelola anggaran sesuai dengan usulan yang diberikan oleh masyarakat, ” tutur Epiyardi.
Selanjutnya Kepada seluruh Walinagari, disebutkan Bupati, pihaknya mengintruksikan agar seluruh APBDesa terfokus kepada pemberdayaan masyarakat, sedangkan untuk pembangunan fisik dan infrastruktur akan di serahkan kepada Pemerintah Daerah.
Baca juga:
Anak Petani Madiun Bisa Menjadi Kasal
|
“ Kepala Nagari atau Desa juga kita tugaskan untuk mendata masyarakat miskin di Kabupaten Solok secara langsung, by name dan by address. Hal iini agar dapat mengetahui secara langsung penyebab kemiskinan, yang dilanjutkan dengan memberikan solusi langsung terhadap masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Solok, ” pungkas Bupati Solok Epiyardi Asda.
Dalam kesempatan itu, Bupati turut didampingi oleh Asisten I Drs.Syahrial, MM, Asisten II Deni Prihatni, ST, MT, Kepala Dinas Kesehatan Zulhendri, SKM, M.Kes, Camat X Koto Singkarak Crismon Darma, dan OPD terkait.